Baru saja kita orang tua datang ke sekolah anak-anak kita untuk
mendapatkan laporan tentang hasil belajar mereka selama 1 (satu) semester lalu.
Sebelum membagikan rapor itu, wali kelas anak saya merasa perlu untuk
mengumumkan bahwa sekolah ini dengan tegas akan meneruskan Kurikulum 2013
sebagai panduan belajar pada semester berikutnya.
Banyak orang tua, apalagi anak-anak “galau” dengan adanya dualisme
kurikulum ini. Manakah yang akan ditetapkan pemerintah? Kurikulum 2006 yang ada
rangking-nya atau Kurikulum 2013 yang tidak menggunakan sistem rangking, bahkan
nilai rapornya disertai dengan penjelasan tertulis.
Sebenarnya kegalauan itu tak harus terjadi bila anak-anak, para guru
dan kita sebagai orang tua mengetahui bagaimana, CARA yang PAS bagi anak-anak
kita menyerap berbagai ilmu pengetahuan. Apakah anda sudah mengetahui bahwa
hanya ada 5 jenis mesin kecerdasan di dunia ini? Yaitu, Sensing, Thinking,
Intuiting, Feeling dan Insting. Pengelompokkan jenis kecerdasan ini ditemukan
oleh bapak Farid Poniman, seorang pemerhati kecerdasan, peneliti kepribadian
dan motivator kehidupan asal Madura yang kini sedang menyelesaikan kelas
Doktoral di Negeri Jiran, Malaysia. Kelima jenis mesin kecerdasan itu menjadi
satu konsep pembelajaran yang dinamakannya STIFIn.
STIFIn mengelompokkan jenis mesin kecerdasan berdasarkan belahan otak
manusia. Otak kiri bawah itu SENSING, Otak kiri atas itu THINKING, Otak kanan
atas itu INTUITING, otak kanan bawah itu FEELING dan otak tengah itu INSTING.
TAHUKAH anda, kelima jenis MESIN KECERDASAN ini POLA dan GAYA BELAJAR masing-masing, yang TIDAK
SAMA dan UNIQUE.
- SENSING itu belajarnya dengan cara MENGHAPAL
- THINKING itu belajarnya dengan cara MENALAR
- INTUITING itu belajarnya dengan cara MEMOLAKAN
- FEELING itu belajarnya dengan cara MENDENGARKAN
- INSTING itu belajarnya dengan cara MERANGKUM
Bukan hanya itu, selanjutnya STIFIn menjelaskan dengan baik, hal apa
yang mendorong, memotivasi dan membuat anak bergairah untuk menuntut ilmu dan
mau belajar dengan sendirinya tanpa “disuruh-suruh” karena dengan STIFIn dia
mengenal dengan baik apa impian dan gairah terdalam yang mereka miliki, dalam
konsep STIFIn kami menyebutnya KEMISTRI.
- SENSING itu kemistrinya HARTA
- THINKING itu kemistrinya TAHTA
- INTUITING itu kemistrinya KATA (Ilmu Pengetahuan)
- FEELING itu itu kemistrinya CINTA
- INSTING itu itu kemistrinya BAHAGIA
Nah, dari pengenalan GAYA BELAJAR dan KEMISTRI masing-masing anak didik
kita maka hil-hal belajar di tahap awal menemukan solusinya. Dan bagaimana konsep
STIFIN meranking hasil belajar anak
anda. Insya Allah saya akan membahas hal ini nanti.
- Pertanyaannya sekarang adalah;
- Apa jenis mesin kecerdasan ANAK ANDA?
- Bagaimana cara mengetahuinya?
- Berapa biayanya?
- Dimana pengujian bisa dilakukan?
- Siapa yang boleh melakukan pengujian?
- Kapan sebaiknya melakukan pengujian?
Dengan singkat saya akan menjelaskan semua pertanyaan di atas. Untuk
mengetahui jenis mesin kecerdasan anak anda dapat diuji dengan men-scan 10
sidik jari mereka. MUDAH bukan? Biayanya murah, HANYA 250 ribu rupiah saja.
Pengujian dapat dilakukan dimana saja. Anda hanya perlu menghubungi
salah seorang PROMOTOR STIFIn (termasuk SAYA) – membuat janji bertemu dengan
mereka untuk melakukan pengujian. Hanya perlu waktu lebih kurang 15 menit untuk
satu orang anak. Setelah itu jenis mesin kecerdasan anak anda insya Allah sudah
diketahui dan sebagai panduan, anda juga akan mendapatkan BUKU PENJELASAN hasil
pengujian yang ditulis langsung oleh PENEMU STIFIn, bapak FARID PONIMAN
.
Lalu, kapan sebaiknya melakukan pengujian? Pertanyaan ini tentu terkait
dengan umur, usia 3 tahun pengujian jenis mesin kecerdasan ini sudah bisa
dilakukan. Dengan MENGETAHUI lebih AWAL tentu lebih BAIK. Karena menurut
STIFIn, perlu 10.000 jam latihan untuk menempatkan anak-anak kita di JALUR yang
BENAR (On the Right Track). Setelah itu kita orang tua, boleh lah berlega hati,
karena anak-anak kita sudah berjalan mengarungi kehidupan di atas KARPET MERAH
nya sendiri.
Tunggu apa lagi, jangan malu-malu menghubungi saya di 0812-9102-2766.
Kapan saja, agar kita bisa membuat janji untuk PENGUJIAN.
Finally, Sukses untuk Anda, untuk anak-anak Anda dan untuk anak bangsa
Indonesia semuanya. Aamiin.
No comments:
Post a Comment