Saturday, April 26, 2014

Anak #Sensing versus Mama #Intuiting

Menjadi "ganteng" adalah anugerah Tuhan yang patut disyukuri oleh setiap anak dengan mesin Kecerdasaan (Personality) #SENSING Hehehe.

Anak saya Wiranagari (Garry) setelah melewati "Penyidikan 10 Jari" dengan sistem STIFIn memiliki kepribadian #Sensing #introvert, badannya atletis, senang olah raga, mengambil kegiatan FUTSAL sebagai ekstra kurikuler di sekolahnya.

Secara umum prestasi belajarnya cukup bagus. Asal dia rajin dan tekun belajar, daya ingat (memori) nya sangat besar untuk menampung segala macam pengetahuan.

Sedihnya, dalam pengamatan saya Garry sedikit kewalahan dengan Mamanya yang #Intuiting #introvert. Si Mama yang sangat intuitif dengan orientasi masa depan, gemas dengan anaknya yang "rabun jauh". Seolah buta dengan masa depan. Memang bagi #Sensing taunya yang jelas-jelas saja. Hari ini adalah untuk hari ini. Nikmati. Sederhananya sih, begitu. Hehehe

Belajar memang suatu kewajiban, namun bagi ramaja seusia Garry, kegiatan belajar pun tentunya dapat dilakukan dengan bermain. Namun bukan itu persoalannya, melewati masa aqil baligh, Garry banyak disenangi "kaum hawa" di sekolahnya. Nah, ini akar persoalannya. Si Mama menginginkan anaknya belajar dengan baik dulu agar masa depan gemilang, hindari dululah "pacaran" sebab bisa mengganggu konsetrasi belajar.

Sejatinya, Garry teramat patuh dengan Mama, #Sensing itu terkalahkan oleh #Intuiting. Si Mama adalah "Guru yang tepat" dalam hal ini. Namun bagaimanakah Garry bisa menyeimbangkan belajar dan godaan dari kawan-kawan perempuannya?

Dari sisi saya, yang #Thinking #ekstrovert, sebenarnya hal yang logis saja, Resiko orang GANTENG ya dikerubuti cewek-cewek CANTIK. Dan saya tidak ragu dengan anugerah Tuhan kepada keluarga kami. Garry itu #Sensing "Calon orang KAYA." Hehehe

Saya bersyukur, dengan mengetahui bagaimana POLA SIRKULASI a la STIFIN bekerja di keluarga saya, dan bisa memakluminya. Jadi ada konflik dikit-dikit itu hal yang alamiah sahaja.

Inilah pentingnya dilakukan PENYIDIKAN 10 JARI itu.



No comments:

Post a Comment