Saturday, April 26, 2014

Anak Senang Orang Tua Nyaman

Sebuah Preview Buku oleh Beni Badaruzaman

Buku ini adalah suatu dedikasi dari kami agar keluarga Indonesia bisa memaksimalkan kekuatan dari masing-masing pribadinya. Bisa orang tua, Anak, Pelajar, Mahasiswa atau siapapun yang mempunya dedikasi yang tinggi terhadap keluarga dan juga seseorang yang ingin bertumbuh menuju ke tingkat martabat yang lebih tinggi lagi.
Sehingga kita bisa lebih mudah dalam cara bersyukur atas karunia dari Allah berupa Kekuatan yang diberikan. Tugas kita ternya hanya memaksimalkan dengan meraih sukses setinggi-tingginya dan mulia atas karunia tersebut dengan memberi manfaat seluas-luasnya kepada semua yang membutuhkan. 
Begitu kita lahir kedunia, orang tua kita langsung berjanji seiring pertama kali manyambut kita lahir. “Saya akan lakukan apapun yang terbaik untuk kesuksesan dan kebahagiaan kamu nak”
Apakah cukup sampai disitu saja? Memang setiap babak dan episode terus dilewati oleh orang tua kita. Dan mungkin banyak sekali yang tidak sesuai dengan skenario.
Tangisan bayi di tengah malam merengek sekadar hanya popoknya basah, atau rasa haus ingin susu. Disaat mana sebagian orang tertidur dengan nyenyak, kita harus menenangkan jabang bayi untuk kembali tertidur lelap.
Belum lagi teriakan  dan jeritan tanpa henti yang akan kita jumpai seiring pertumbuhannya menjadi balita.  Segala sesuatunya berubah seolah-olah semua yang kita lakukan tidak ada artinya.
Aktifitas kita tidak bisa sebebas lagi seperti dulu, kita selalu teringat dengan jadwal memberi makan terhadap anak kita. Belum lagi dinding yang penuh dengan coretan, rumah yang berantakan dengan mainan menyambut kita pulang kerumah.
Sambil terduduk merenung, kita bisa membayangkan apa jadinya anak kita nanti. Bagaimana masa depannya? Bagaimana cara mendidiknya? Bagaimana saya harus membimbingnya di tengah perubahan dunia yang begitu cepat? Sekolah apakah yang tepat buat anak kita? Sudah cukupkan bimbingan perilaku dan budi pekerti untuk anak kita? Bagaimana spriritualitasnya nanti? Sudah cukupkan kita membimbingnya ke tingkat spiritualitas yang tinggi sehingga dia tau cara bersyukur terhadap RaabNya? Saya tidak ingin anaku hanya mengejar dunia saja, tetapi juga harus membawa bekal nanti untuk kehidupan yang sesungguhnya di akhirat nanti.
Setiap kita sebagai orang tua tentu ingin mengantarkan anak-anaknya  ke dalam kesuksesan hidup. Tidak ada orang tua yang ingin anaknya gagal atau sengsara. Itu adalah fitrah naluriah sebagai orang tua terhadap anaknya.
Banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang berkelebat didalam fikiran kita. Semua itu bermuara pada satu tujuan yaitu “Ingin Mengantarkan Anak Menuju Kesuksesannya”.
Penawaran-penawaran tentang konsep pembelajaran buat anak, semuanya laris manis dan satu alasan bagi orang tua yaitu “Demi Anak”!.  Lalu? Kita sebagai orang tua tentu banyak sekali yang terpengaruh dengan iklan-iklan yang berkaitan dengan pendidikan anak. Bukan itu saja, banyak produk-produk yang ditawarkan berkaitan dengan perkembangan anak. Akhirnya semua prooduk dan jasa kita coba, siapa tahu ada yg cocok dengan anak kita. Bisa ditebak, hasilnya adalah tebak-tebakan. Tebak saja oleh kita. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk biaya coba-coba. Seperti kata iklan “Buat anak ko coba-coba” he…he…
Yes, ini adalah persoalan kita sebagai orang tua, pertanyaan besarnya adalah adakah cara yang membuat kita sebagai orang tua merasa nyaman mendidik anak, dan anak pun tetap senang dengan caranya? Hmmm, pertanyaan ideal. Tetapi ada solusi yang saya telah praktekan dan sebarkan. Alhamdulillah, Aplikatif sekali. Saya dan Istri Enjoy, Anakpun Enjoy dan berprestasi. Mau tau?
Di buku ini akan dikupas bagaimana kita berkomunikasi dengan anak yang sesuai dengan setiap mesin kecerdasannya.  Setiap anak mempunyai sifat unik tersendiri, yang tidak bisa disamakan dengan satu lainnya. 
Keunikan tersebut harus terlebih dahulu ditemukan, apa yang menjadi kekuatan kita dan anak kita itu, atau kami menyebutnya dengan Mesin Kecerdasan. Setelah diketahui, baru kita bisa mengarahkannya sesuai dengan Mesin Kecerdasannya.
Karena Tuhan telah mengkaruniakan kepada kita satu Paket Kekuatan plus Kelemahan dalam satu paket yang tidak bisa ditawar-tawar lagi begitu kita lahir kedunia. Ini Hadiah Dari Allah SWT, berarti yang namanya hadiah itu harus kita pakai dan maksimalkan sebagai tanda dan bukti syukur kita pada Sang Pemberi Hadiah. Sebagai bukti syukur, maka kita wajib mengoptimalkan kekuatan kitan, bukannya mempersoalkan kelemahan kita!. Biarkan kelemahan terdidik secara alami, karena begitu kekuatan dimaksimalkan, maka otomatis kelemahan akan tertutupi, Percaya kan? Harus!.
Temukan Kekuatan itu ! Kenali Mesin Kecerdasan Anda dan Anak Anda!, Karena itu adalah pintu sukses cara bersyukur dengan ilmu yang benar. Seperti Kata Sang Nabi SAW “ Man arofa nafsahu faqod arrofa robbah” Siapa yang mengenal dirinya maka mengenal Tuhannya.
Berarti Kalo kita mau bersyukur dengan ilmu yang benar, ya Anda harus tau dulu Siapa diri anda, maka setelah mengetahui diri Anda Pasti tau cara bersyukur!, karena segala sesuatunya itu adalah datangnya dari Allah SWT. Percaya kan? Harus!
Setelah diketahui apa yang menjadi Mesin Kecerdasan (MK) kita, maka kami akan bimbing Anda dan Buah Hati Anda menuju jalur karpet merahnya sesuai masing-masing MK-nya. Pada buku ini Saya akan mengupas tuntas Aplikasi yang berhubungan dengan keluarga dan cara belajar Anak. Mau tau? Lanjut!
Di buku ini akan ada dua persoalan keluarga yang akan dibahas, pada bagian pertama adalah internal keluarga, yaitu tentang pola asuh anak dan komunikasi antar anggota kerluarga. Akan dibahas bagaimana kita menentukan soerang yang memiliki dedikasi yang paling tinggi dalam urusan pola asuh anak, selanjutnya kita sebut dengan parent leader. Parent leader ini berperan penting dalam menentukan aksi strategis tentang keputusan masalah pola asuh anak. Selanjutnya akan juga dibahas pembentukan atmosfir keluarga yang kita tentukan berdasarka mesin kecerdasan parent leader.
Dengan adanya seorang pemimpin dalam pola asuh anak, maka si anak akan menjadi lebih terarah karena komando jelas hanya ada satu. Tidak ada lagi dualisme yang membuat anak menjadi bingung dan tidak konsisten. Parent leader akan enjoy karena kekhasan dirinya tidak akan hilang, jati diri sebagai orang tua dengan bakat alaminya tidak akan hilang. Sehingga orang tua akan merasa dirinya menjalankan peran sesuai dengan kemistri bawaannya.
Anak pun akan enjoy, karena diperlakukan dengan tata cara dan proses kerja berdasarkan mesin kecerdasannya atau bakat alaminya. Tidak ada proses yang bertentangan dengan sistem operasi otaknya. Kenapa? Karena kita tau setiap anak mempunyai kekhasan tersendiri dan itu tidak diturunkan oleh orang tuanya.
Komunikasi akan tercipta dengan harmonis dengan selaras antara anggota keluarga dalam pola asuh yang sesuai dengan masing-masing kecerdasan. Nah di buku ini semua itu akan dibahas tuntas.
Aplikasi di keluarga yang paling mendesak adalah dengan kegiatan Anak-anak kita yang berhubungan dengan prestasi akademik di sekolah. Kegiatan akademik tentunya yang berhubungan dengan belajar.
Kata belajar sangat menyeramkan sekali bagi sebagian anak-anak kita. Buku ini akan membahas mengapa begitu dan bagaimana cara mengatasinya, sehingga belajar menjadi proses yang menyedangkan. Sehingga prestasi akademik akan terdongkrak.
Tahap-tahap proses belajarpun ternyata butuh warming-up (pemanasan), kita akan kupas tuntas cara pemanasan dari masing-masing Mesin Kecerdasan. Selanjutnya cara belajarnya pun pasti berbeda-beda, juga akan diuraikan sehingga anak akan menemukan kenyamanan dalam belajar.
Anda akan dibimbing menemukan cara yang tepat dan nyaman buat anak untuk terus ‘ON’ belajar. Ibarat mesin yang terus dipergunakan, perlu juga di set up ulang atau kalibrasi. Ternyata setiap anak pun perlu kalibrasi agar belajarnya selalu ‘ON’.
Pada akhir buku ini dibahas apa saja yang menjadi sumber kegagalan dalam hasil belajar, atau kita sebut sebagai penyakit belajar, dan lagi-lagi setiap Mesin Kecerdasan mempunyai penyakit belajarnya masing-masing. Dan tentunya buku ini akan memberikan solusi yang pas, bagaimana mengatasi penyakit belajar tersebut. Pokoknya Ikutin deh, Terbukti!
Akhir dari proses belajar itu tentunya perlu evaluasi dan re-evaluasi agar hasil dari pembelajaran berhasil secara maksimal. Semua ini tentu bukan hanya tanggung jawab anak saja. Tetapi juga tugas dari segitiga penggemblengan prestasi anak. Yaitu Orang Tua – Anak – Sekolah , ya kita perlu berkolaborasi untuk program penggemblengan anak, tidak hanya menjadi tugas sekolah, tetapi juga kita sebagai orang tua. Yes… ini cara gue banget!
Disarankan pada saat baca buku ini, pastikan seluruh anggota keluarga ada, dan bentuk kelompok kecil untuk diskusi antar semua anggota keluarga. Kebayang, keluarga kita makin harmonis, makin terjalin komunikasi yang hangat dan nyaman. Jangan heran jika Anda setelah baca buku ini dan di praktekan, pasti ketagihan ingin ngasih tau kerabat dekat, tetangga, juga kolega lainnya. Ya saya yakin itu, udah jangan terlalu banyak dipikirin, coba saja lalu praktekan. Masih mau coba cara lain? Duh berapa biaya kebodohan yang kita keluarkan hanya untuk coba-coba. Siap? Yes pasti siap, saya dan komunitas pun siap memberikan yang terbaik buat Anda dimanapun anada berada.
Yuk Orang Tua yang berbahagia, Bismillah, Ya Allah, Izinkan kami berproses untuk bersyukur kepadamu dengan cara-cara yang gue banget. Sebagai bukti syukur kami atas karuniaMu yang telah memberikan amanah kepada kami berupa anak-anak. Izinkan kami juga berproses untuk membesarkan dan mendidik anak-anak kami menuju kesuksesan dengan potensi yang diberikan Mu kepada anak-anak kami, agar mereka pun tau cara bersyukur. Amiin ya rabbal ‘alamiin.
"Khairunnas anfa’uhum linnas", yang artinya, "Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)
sumber: STIFIn Banten

1 comment: