Saturday, April 26, 2014

Mengalir atau Terrencana, Pilih Mana?

Kehidupan yang mengalir adalah bagian dari takdir Tuhan. Maka jangan terlalu berambisi biarkanlah hidup kita ini ikut apa adanya sebagaimana Tuhan mau. Tugas kita adalah berusaha yang terbaik. Kenapa harus sibuk-sibuk mengatur Tuhan. Anak-anak yang lain ke sekolah ikutlah bersekolah. Lagi musim kursus matematika, ikutlah kursus sebagaimana kawan-kawanmu. Era sekarang dokter lagi laku dan banyak duit, kerjarlah supaya bisa juga menjadi dokter. Suami yang sayang istri itu biasanya suami pegawai negeri, karena ia memiliki banyak waktu untuk keluarganya. Kalau ia kawin lagi malah ia bisa dikeluarkan sebagai pegawai negeri. Terimalah kalau ada pegawai negeri yang melamar. Kenapa harus rumit-rumit menentang Tuhan. Jadilah hamba yang berserah diri.

Sementara orangtua yang lain mengarahkan anaknya dengan cara yang berbeda. Ayo sekarang pergi ikut tes sidik jari, supaya kamu tahu apa bakat aslimu. Apa yang Tuhan berikan sebagai bekal kekuatanmu untuk berhasil di dunia dan di akhirat. Mengeluarkan uang seharga sepasang sepatu sekali seumur hidup untuk mengetahui letak kekuatanmu masih bisa kami carikan. Sekarang kamu sudah tahu apa mesin kecerdasanmu.

Tuhan berarti punya rencana terbaik untukmu, sesuai dengan apa yang kamu usahakan. Cuma sekarang kamu perlu ilmu untuk memanfaatkan pemberian Tuhan. Baca dan pelajarilah buku STIFIn Personality yang sudah kamu dapat bersamaan dengan tes sidik jari tersebut. Sekarang kami akan membantumu untuk fokus pada sekolah, hobi, dan pengembangan profesimu supaya terarah. Kalau kita berusaha kan Tuhan akan memberinya. Jika kita punya target namun kita tidak berusaha mengejar standar hidup sesuai target tersebut, itu hanyalah angan-angan belaka. Angan-angan dimurkai oleh Tuhan. Namun jika kita sungguh-sungguh berikhtiar sesuai dengan standar yang diharapkan oleh target tersebut maka itu adalah cita-cita. Cita-cita adalah kemuliaan.

Setelah ini pola hidup keluarga kita lebih terarah. Masing-masing anggota keluarga sudah punya peta hidupnya. Sekarang tinggal kita luruskan niat kita bahwa apa yang dipilih dan dilakukan oleh kita dalam rangka beribadah kepada-Nya.

Mana yang lebih tepat? Keluarga pertama melahirkan ketenangan sesaat dengan ketidakpastian di masa yang akan datang. Keluarga kedua juga memperoleh ketenangan karena kejelasan peta hidup masing-masing anggota keluarganya. Keduanya menghadapi ketidakpastian, namun keluarga kedua telah ‘menanam’ sambil mereka berserah diri dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan membalas secara sempurna apa yang diikhtiarkan hamba-Nya. Sama-sama tidak ada beban. Keluarga pertama mengalir tanpa pengharapan, sedangkan keluarga kedua memiliki proyeksi masa depan. Sekarang Anda pembaca sudah dapat memutuskan mana yang terbaik?

sumber: STIFIn BANTEN

No comments:

Post a Comment