Saturday, April 26, 2014

Menjadi Orang Tua HEBAT

Seorang ibu tampak begitu terpukul ketika mengetahui hasil tes IQ anaknya yang cukup rendah. Dia gak habis pikir bagaimana mungkin dia bisa melahirkan anak yang, mohon maaf, ‘Bodoh’. Maka tekanan pun akan segera diberikan kepada anaknya agar IQ nya bisa naik dalam waktu cepat. Mulai dari les tambahan, belajar di rumah, hingga manggil guru les ke rumah. Tak ada lagi waktu untuk bermain dan bersenang-senang, yang ada adalah waktu belajar. Kalau perlu, saat liburan pun harus belajar.
Pasti banyak yang mengalami nasib seperti ibu di atas. Anak mereka diukur IQ nya melalui sebuah tes, lalu dibanding-bandingkan dengan anak yang lain. Saat itulah terjadi pelabelan yang ‘menyesatkan’, bahwa anak yang satu lebih cerdas dibanding anak yang lain. Anak yang IQ nya di bawah sudah pasti menyandang beban berat karena akan segera mendapat label-label negatif baik dari orangtua, guru, atau teman-temannya. Hmmm… kasihan sekali.
Kami, sebagai praktisioner STIFIn, meyakini bahwa semua anak cerdas, karena tidak mungkin Tuhan menciptakan produk gagal lewat anak yang IQ nya rendah, sehingga dilabeli ‘bodoh’.
Konsep STIFIn meyakini bahwa semua anak cerdas, hanya jenis kecerdasannya yang berbeda satu sama lain. Tapi itu bukan berarti satu jenis kecerdasan lebih baik dibanding jenis kecerdasan lainnya. Anak dengan mesin kecerdasan Thinking tidak lebih baik dari anak dengan mesin kecerdasan Feeling. Anak dengan Mesin Kecerdasan Intuiting tidak lebih hebat dari anak dengan Mesin Kecerdasan Sensing. Masing-masing memiliki maqom kecerdasan sendiri-sendiri. Dan itu bukan untuk diperbandingkan, sehingga yang satu lebih baik dari yang lain.
Setelah Tes STIFIn seseorang tidak akan kehilangan kepercayaan diri, karena semua orang memang cerdas. Mereka hanya tinggal fokus di jenis kecerdasan yang jadi kehebatannya. Dan itu akan membuatnya lebih mudah dan lebih happy dalam menempuh prosesnya.
So, tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanyalah para guru atau orang tua tidak tahu cara belajar yang cocok untuk anak tersebut. Setelah diketahui Mesin Kecerdasannya melalui Tes STIFIn, maka orang tua / guru akan mendapatkan cara belajar yang cocok buat anak tersebut.

No comments:

Post a Comment